Berita mengenai Xavier Alexander Musk, anak dari pengusaha teknologi terkenal Elon Musk, telah menarik perhatian publik. Xavier, yang kini dikenal sebagai Vivian Jenna Wilson, mengambil langkah berani untuk mengungkapkan identitas gendernya sebagai seorang transgender. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan pribadinya, tetapi juga memicu diskusi tentang isu identitas gender di kalangan keluarga publik figur.
Artikel ini akan membahas proses perubahan identitas Xavier menjadi Vivian, termasuk langkah-langkah hukum yang diambilnya. Selain itu, kita akan melihat tanggapan Elon Musk dan anggota keluarga lainnya terhadap keputusan ini. Akhirnya, kita akan merenungkan dampak lebih luas dari pengungkapan ini pada pemahaman masyarakat tentang isu transgender dan pentingnya dukungan keluarga dalam perjalanan menemukan jati diri seseorang.
Proses Perubahan Identitas Xavier
Pengajuan Perubahan Nama dan Gender
Xavier Alexander Musk, anak dari pengusaha teknologi terkenal Elon Musk, telah mengambil langkah signifikan untuk mengubah identitasnya. Pada 18 April 2022, beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-18, Xavier mengajukan permohonan resmi ke Pengadilan Santa Monica, California, Amerika Serikat. Permohonan ini bertujuan untuk mengganti nama dan mengubah gender secara hukum.
Dalam dokumen yang diajukan, Xavier meminta pengadilan untuk mengabulkan permohonannya mengubah nama menjadi Vivian Jenna Wilson. Selain itu, ia juga meminta untuk diakui secara resmi sebagai perempuan. Sidang pengadilan untuk membahas permohonan ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 24 Juni 2022.
Alasan di Balik Keputusan
Keputusan Xavier untuk mengubah identitasnya didasari oleh beberapa alasan penting. Dalam petisi yang diajukan, Xavier menyatakan dengan jelas bahwa ia tidak lagi ingin memiliki hubungan dengan ayah biologisnya, Elon Musk. Pernyataan resminya berbunyi, “Identitas gender dan fakta bahwa saya tidak lagi tinggal bersama atau ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dengan cara, bentuk, atau wujud apa pun.”
Meskipun alasan spesifik di balik keputusan ini tidak diungkapkan secara detail, beberapa spekulasi muncul terkait dengan sikap Elon Musk yang pernah dituding transphobic (kebencian terhadap transgender) berdasarkan cuitan di media sosial pada Desember 2020. Namun, penting untuk dicatat bahwa Elon Musk sendiri telah menyatakan dukungannya terhadap komunitas transgender.
Tanggapan Elon Musk dan Keluarga
Komentar Elon Musk tentang Isu Transgender
Elon Musk telah membuat beberapa pernyataan kontroversial terkait isu transgender dan hubungannya dengan anaknya, Vivian Jenna Wilson. Pengusaha teknologi ini mengaku merasa ditipu oleh apa yang disebutnya sebagai ‘woke mind virus’. Musk menyatakan bahwa ia menandatangani dokumen untuk anaknya, Xavier, tanpa memahami sepenuhnya situasi yang terjadi, terutama selama masa pandemi COVID-19.
Musk mengklaim bahwa ia diberitahu Xavier mungkin akan bunuh diri jika tidak diizinkan bertransisi. Namun, sekarang ia merasa telah dibohongi karena mengizinkan anaknya melakukan transisi gender. Musk menyesali keputusannya dan menyatakan, “Saya kehilangan anak saya, pada dasarnya. Mereka menyebutnya ‘deadnaming’. Alasan mereka menyebutnya ‘deadnaming’ adalah karena anak Anda sudah mati, jadi anak saya, Xavier sudah mati, dibunuh oleh virus woke mind.”
Meskipun demikian, Musk sebelumnya pernah menyatakan dukungannya terhadap komunitas transgender. Pada tahun 2020, ia mencuit, “Saya benar-benar mendukung transgender. Tetapi semua pronoun itu benar-benar mimpi buruk.” Pernyataan ini menunjukkan sikap ambivalen Musk terhadap isu transgender.
Sikap Anggota Keluarga Lainnya
Vivian Wilson, yang sebelumnya dikenal sebagai Xavier Musk, telah membantah beberapa klaim ayahnya. Melalui unggahan di aplikasi Threads, Vivian menyangkal pernyataan Elon bahwa ia terlahir gay dan autistik. Ia juga membantah klaim Elon tentang kesukaannya pada musikal dan memilihkan pakaian untuk ayahnya saat kecil.
Vivian juga mengungkapkan bahwa Elon tidak menyukai sikapnya yang feminin. Selain itu, ia menyebut tuduhan ayahnya sebagai fitnah dan menyanggah klaim bahwa ia adalah seorang komunis yang berpikir semua orang kaya itu jahat.
Sementara itu, Justine Wilson, ibu Vivian dan mantan istri Elon Musk, belum memberikan tanggapan resmi mengenai pergantian gender anaknya. Musk sendiri, meski belum menanggapi secara langsung, pernah menulis di Twitter pada Hari Ayah bahwa ia “sangat mencintai semua anaknya.”
Kesimpulan
Perubahan identitas gender Xavier Musk menjadi Vivian Jenna Wilson telah menjadi sorotan publik dan memunculkan diskusi tentang isu transgender di kalangan keluarga terkenal. Keputusan ini memiliki pengaruh yang besar pada dinamika keluarga Musk dan memicu tanggapan beragam dari ayahnya, Elon Musk. Kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dalam perjalanan seseorang menemukan jati dirinya.
Akhirnya, pengungkapan Vivian membuka mata masyarakat tentang kompleksitas isu identitas gender dan tantangan yang dihadapi individu transgender. Ini juga menyoroti perlunya pemahaman dan penerimaan yang lebih baik terhadap keberagaman gender di masyarakat. Kasus ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk menghargai keunikan setiap individu dan mendukung hak mereka untuk mengekspresikan diri secara autentik.